Khutbah Jumat pertama di Katedral Nasional Washington |
"Yesus
Kristus disalib di sebelah sana," teriak dia, dikutip dari laman
Reuters, Sabtu (16/11). "Keluar dari gereja kami. Tinggalkan gereja
kami," ucap dia lagi.
Meski begitu, amukan sang ibu
sama sekali tak menghentikan aktivitas khutbah yang bertema toleransi.
Perempuan itu langsung ditarik keluar oleh petugas dan polisi katedral.
Khatib
Jumat, Ebrahim Rasool memang menjelaskan soal kebebasan beragama dan
mengutuk keras para ekstrimis yang menjadi ancaman dunia.
"Mereka
menyerang, memenggal kepala wartawan, mengeksekusi warga sipil dan
menyatakan perang kepada siapa pun yang berbeda," ujar dia.
Sejak
tahun 1907, Gereja Neo-Gothic Episcopal ini digunakan untuk
penyelenggaraan upacara pemakaman tiga presiden. Selain itu juga sebagai
lokasi pertemuan diplomatik dan para pejabat.
Sementara
itu ibu tersebut sama sekali tak ditahan atas kejadian itu. Ia juga tak
menjelaskan alasan ia mengganggu shalat Jumat tersebut.
"Aku tidak melakukannya untuk diriku, aku melakukannya untuk Tuhan," papar dia.
http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/14/11/16/nf3ysk-muslim-jumatan-di-katedral-washington-ibuibu-antiislam-mengamuk
#khutbahjumat http://contohkhutbahjumatsingkat1.blogspot.com Khutbah Jumat pertama di Katedral Nasional Washington, Ibu-Ibu Anti-Islam Mengamuk
Umat Muslim AS Salat Jumat di Katedral Nasional Washington #khutbahjumat http://contohkhutbahjumatsingkat1.blogspot.com Umat muslim AS mendengarkan Khutbah Jumat di Gereja Nasional Kathedral Washington di Washington DC hari Jumat (14/11/2014).
SRIPOKU.COM,
WASHINGTON DC - Para pemimpin gereja dan kelompok-kelompok Muslim yang
bermitra dengan mereka berharap shalat Jumat ini menebarkan pesan
perdamaian dan menentang penggunaan agama yang ekstrem untuk membenarkan
kebencian dan perselisihan.
Untuk kali pertama, shalat
Jumat diadakan di Katedral Nasional Washington, salah satu gereja
terkenal di AS. Karpet-karpet sajadah dibentangkan secara diagonal agar
jemaah menghadap kiblat tanpa melihat salib atau simbol-simbol Kristen,
Jumat (14/11/2014).
Pendeta Gina Campbell menyambut jemaah, menyatakan bahwa Katedral Nasional Washington adalah "tempat ibadah bagi semua orang".
Dalam
khotbahnya, Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika yang merupakan
seorang Muslim, Ebrahim Rasool, memuji kebebasan beragama di AS serta
mengecam ekstremisme, dan secara khusus menyinggung kelompok militan
Islamis yang telah membantai warga Kristiani di Timur Tengah.
Para
pemimpin gereja dan kelompok-kelompok Muslim yang bermitra dengan
mereka berharap shalat Jumat ini menebarkan pesan perdamaian dan
menentang penggunaan agama secara ekstrem untuk membenarkan kebencian
dan perselisihan.
Gagasan itu diprakarsai oleh Pendeta
Campbell dan Duta Besar Rasool, ketika mereka mengadakan layanan
peringatan antar-agama bagi almarhum Nelson Mandela, tahun lalu.
Rasool
mengatakan, kegiatan ini merupakan simbol bagi tiga juta Muslim di AS
agar merasa diterima di negara yang mayoritas Kristen, serta bagi Muslim
di negara-negara tempat mereka menjadi mayoritas, untuk menunjukkan
kebaikan bagi pemeluk agama minoritas.
Terlepas dari
namanya, Katedral Nasional Washington bukanlah gereja resmi Pemerintah
AS karena konstitusi AS memang melarang pemerintah federal untuk
membangun rumah ibadah. Namun, gereja episkopal itu, yang didanai
sumbangan swasta, memiliki nilai simbolis yang penting dan sering
menjadi tempat acara-acara resmi, seperti pelantikan dan persemayaman
presiden.
http://palembang.tribunnews.com/2014/11/17/umat-muslim-as-salat-jumat-di-katedral-nasional-washington Khutbah Jumat pertama di Katedral Nasional Washington, Ibu-Ibu Anti-Islam Mengamuk
0 comments:
Post a Comment
Silakan memberi komentar dan masukan atas Materi Teks Makalah Naskah Contoh Khutbah Jumat Singkat ini.