MUI Larang Khutbah Jumat Bernada Provokasi Kekerasan

MUI Larang Khutbah Jumat Bernada Provokasi Kekerasan

MUI Larang Khutbah Jumat Bernada Provokasi Kekerasan #khutbahjumat http://contohkhutbahjumatsingkat1.blogspot.com DEPOK (Pos Kota) — Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat dengan larangan khutbah yang bernada provokasi kekerasan terhadap keyakinan orang lain.
Pasalnya, Wakil Ketua MUI KH Maruf Amin mengakui adanya oknum-oknum pemuka agama, baik Islam maupun non-Islam, sesekali berceramah provokatif.

“Larangan itu tidak harus diatur tapi dibatasi, baik khutbah Jumat di masjid maupun kebaktian Minggu di Gereja,” ujarnya seusai menghadiri deklarasi/muktamar ke-1 Ikatan Ulama/Dai Asia Tenggara di Hotel Santika Depok, Sabtu (29/11).

Dijelaskannya, khutbah Jumat berisi dakwah bilhal dimana setiap muslim yang mukmin diingatkan selalu tentang hubungan manusia dengan Sang Khalik & manusia (hablum minaallah wa hablum minannash) untuk membentuk Rahmatan Lil Alamin.
MUI Larang Khutbah Jumat Bernada Provokasi Kekerasan
“Hal itu pula yang dirintis dalam deklarasi Ikatan Ulama/Dai se-Asean, yang diinisiasi Indonesia,” ujarnya senada dengan inisiatornya Zaitun Rasmin selaku Ketua Umum Wahdah Islamiyah Indonesia.

Kata Zaitun Rasmin, Ikatan Ulama/Dai Asean menjadi wadah ummat Islam Asean untuk membenahi dus mencari solusi bagi setiap persoalan yang muncul di negeri umat Islam setempat (Asean).

“Kami akan memberikan solusi terbaik bagi umat Islam yang punya masalah domestik sekaligus meringankan beban penguasa/ pemerintah setempat. (rinaldi/yo)

http://poskotanews.com/2014/11/29/mui-sepakat-larangan-khutbah-bernada-provokasi-kekerasan/
Ikatan Dai & Ulama se-Asia Tenggara Dideklarasikan di Depok MUI Larang Khutbah Jumat Bernada Provokasi Kekerasan

Dai & Ulama se-Asia Tenggara di Depok (Foto: Marieska/Okezone)

DEPOK - Para tokoh agama mendeklarasikan berdirinya Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara. Organisasi tersebut akan menjadi wadah silaturahim, konsolidasi dan sinergi para ulama dan dai serta untuk meningkatkan kualitas keilmuan dan memaksimalkan dakwah.

“Juga sebagai wadah memperjuangkan kemaslahatan masyarakat muslim dan masyarakat lain pada umumnya di Asia Tenggara sehingga dapat membantu mencegah disintegrasi negara-negara di Asia Tenggara,” kata inisiator dan Ketua Umum Wahdah Islamiyah Indonesia Zaitun Rasmin, Depok, Sabtu (29/11/2014).

Ia menambahkan organisasi ini juga menjadi wadah umat Islam ASEAN untuk membenahi dan mencari solusi bagi setiap persoalan yang muncul di negeri umat Islam. "Kami akan memberikan solusi terbaik bagi umat Islam yang punya masalah domestik sekaligus meringankan beban penguasa/pemerintah setempat,” ungkapnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi terbentuknya Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara tersebut. MUI juga memaparkan soal khutbah Jumat dalam pertemuan tersebut. Pasalnya, Wakil Ketua MUI KH Maruf Amin mengakui adanya oknum-oknum pemuka agama, baik Islam maupun non-Islam, sesekali berceramah provokatif. "Larangan itu tidak harus diatur tapi dibatasi, baik khutbah Jumat di Masjid maupun khutbah Minggu di Gereja," ujarnya.

Dijelaskannya, khutbah Jumat berisi dakwah dimana setiap muslim yang mukmin diingatkan selalu tentang hubungan manusia dengan Sang Khalik & manusia untuk membentuk Rahmatan Lil Alamin. "Hal itu pula yang dirintis dalam deklarasi Ikatan Ulama/Dai se-ASEAN, yang diinisiasi Indonesia," ujarnya.

http://news.okezone.com/read/2014/11/29/337/1072463/ikatan-dai-ulama-se-asia-tenggara-dideklarasikan-di-depok MUI Larang Khutbah Jumat Bernada Provokasi Kekerasan