Mendengar Khutbah Jumat |
Aziz,
dalam sebuah kesempatan menceritakan bagaimana awal mula
ketertarikannya dengan agama Islam. Berawal dari bangku sekolah menengah
pertama, Aziz dididik oleh seorang guru perempuan yang menurutnya
sangat baik. Guru tersebut mengenakan kerudung dengan pakaian yang
menutup aurat hingga kakinya.
Bagi Aziz, ini adalah sesuatu yang
berbeda dengan penampilan guru lain yang menganut agama sama dengannya.
Tutur katanya yang lembut, sopan dan santun, baik kepada siswa dan orang
lain, sehingga memberikan rasa kekaguman tersendiri bagi Aziz. "Saya
belum pernah menemukan orang seperti itu sebelumnya saat saya menempuh
studi di sekolah dasar", tuturnya seperti dilansir Annaba-Center, Rabu
(11/2).
Lianus Laia, nama sebelum ia mengucapkan syahadat, mengaku
ada rasa ingin tahu yang mendalam tentang Islam ketika ia mulai masuk
ke sekolah tingkat atas. Aziz yang dibesarkan di lingkungan Kristen
tersebut semakin tertarik kepada Islam ketika ia mendengarkan tilawah
Alquran yang diputar melalui pemutar kaset yang ada di masjid sekitar
tempat tinggalnya.
"Karena Islam di daerah tempat tinggal saya
sangat minoritas, saya jarang mendengarkan lantunan ayat-ayat Alquran.
Namun, setelah saya hijrah ke Kota Medan, saya sering mendengarkan
lantunan ayat-ayat tersebut", tambahnya.
Surat Maryam merupakan
surat yang sering ia dengar saat pihak pengurus masjid memutar rekaman
kaset tersebut. Ini adalah keistimewaan baginya, sehingga menimbulkan
pertanyaan yang mendalam, ternyata Islam juga membicarakan mengenai
nabi, dan mengapa Islam membicarakannya?
Aziz mengungkap, rasa
ingin tahu tersebut semakin meninggi ketika ia merasakan kegalauan yang
lebih dalam saat ia mendengar rekaman tartil Alquran lengkap dengan
terjemahannya dikumandangkan setiap menjelang Maghrib. Al-Anbiyaa' dan
Maryam adalah dua surah yang paling sering diputar kala itu.
"Aku
sangat terheran-heran kala itu. Nabi-nabi yang disebutkan dalam Alquran
sama persis dengan nabi-nabi yang pernah agama lama saya pelajari,"
kata Aziz.
Lianus Laia Mulai Mendengar Khutbah Jumat
Perlahan Aziz mulai mendengarkan khutbah Jumat yang
sering dilakukan ketika umat Muslim melakukan shalat Jumat. Berangkat
dari situ, rasa ingin tahu semakin kuat, seakan berbanding lurus,
kegiatan yang selama ini ia lakukan di agama lamanya juga semakin jarang
ia ikuti. Ditambah lagi, ketika ia melihat tata cara wudhu yang
dilakukan oleh umat Muslim yang hendak melakukan salat,
"Itu
seperti baptis dalam ajaran kami. Aku merasa Islam dekat dengan berbagai
hal yang pernah kuketahui sebelumnya tentang agamaku", tambahnya. Meski
Aziz belum mengucapkan kalimat syahadat kala itu, namun ia sudah aktif
dalam kegiatan remaja masjid di masjid setempat, tak jarang pula ia
mengikuti amalan-amalan umat muslim, seperti puasa dan lainnya.
Entah
apa yang mendorong Aziz untuk berbuat demikian. Pria kelahiran 25
Oktober 1980 ini seperti larut dalam arah hidayah Allah SWT. Setelah
menyelesaikan studi tingkat kejuruannya, ia pergi merantau ke Riau dan
bekerja selama lebih dari dua tahun. Dalam perantauannya, ia semakin
dekat dan giat mendalami agama Islam.
Rasa ingin tahu yang ia
miliki mengantarkannya pada keinginan untuk membandingkan antara Islam
dengan agama lamanya. Mulailah muncul keraguan dalam keyakinan Aziz
terhadap agama lamanya. "Perayaan hari keagamaan mengapa harus dirayakan
dengan mabuk-mabukan? Dan apakah itu tidak menimbulkan dosa? Lalu
sedemikian mudahkan menebus dosa tersebut?" Pungkasnya.
Pertanyaan
berikutnya yang muncul adalah menganai Nabi Muhammad SAW. dan bagaimana
posisi Nabi Isa dan Maryam dalam Islam. "Aku bertanya tentang siapa
Muhammad, bagaimana posisi Isa dan Maryam dalam Islam, dan mengapa babi
haram dimakan", mulai pada pertanyaan yang ia anggap sebagai pertanyaan
yang memerlukan jawaban segera guna menambah keyakinan pada dirinya.
Pertanyaan
ini dijawab dengan baik oleh orang yang kala itu berdiskusi dengan
Aziz. Orang tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad juga disebutkan di
dalam Injil, dan larangan memakan daging babi disebutkan dalam Alquran.
Dan ia semakin takjub saat mengetahui bahwa Islam memiliki surat bernama
Maryam, sementara agamanya tidak.
Kebenaran inilah yang membuat
Aziz tak sanggup untuk menolaknya. Tak ingin menunda lagi, Aziz meminta
diislamkan saat itu juga. Meski tak disaksikan siapapun selain Allah dan
kawannya, Lianus Laia pun resmi berhijrah dengan nama Abdul Aziz Laia. |
sumber: republika.co.id
- See more at:
http://atjehpost.co/articles/read/20982/Tiga-Pertanyaan-Abdul-Aziz-Laia-Sebelum-Memilih-Islam#sthash.rwAqS2Bi.dpuf Lianus nama sebelum ia mengucapkan syahadat Mulai Mendengar Khutbah Jumat
0 comments:
Post a Comment
Silakan memberi komentar dan masukan atas Materi Teks Makalah Naskah Contoh Khutbah Jumat Singkat ini.